Description
Gula Gula Gula – Nuril Basri
Saya mengerti persekusi terhadap golongan minoritas tidak hanya datang dari lingkungan luar, banyak intrik dan kecemburuan dari dalam lingkaran sendiri. Karakter-karakter dalam novel saya didiskriminasi dan karena tidak bisa melakukan banyak perlawanan, mereka kerap hanya menertawakannya saja. Maka dari itulah Gula, Gula, Gula bertemakan tragicomedy. Semacam mekanisme untuk menenangkan diri agar tidak menjadi cemas.
–Nuril Basri
*
Profil Penulis
Lahir di sebuah desa di Tangerang (dulu bagian dari Jawa Barat), pada 1985. Ia dibesarkan dalam komunitas Islam yang kukuh. Selama bertahun-tahun, Nuril pernah bekerja di berbagai posisi seperti kasir minimarket, operator warnet, customer service, sales, pelayan, tutor, yang semua itu memperkaya latar dan karakter tulisannya. Ia banyak menulis tema seputar kesepian, ketidakamanan, persahabatan, keluarga disfungsional, LGBT, dan lainnya. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke bahasa Inggris dan Melayu. Bukunya yang sudah terbit adalah Halo, Aku dalam Novel (2009), My Favorite Goodbye (2015), Bukan Perjaka (2016), Not a Virgin (2017), Sunyi (2017), Rasa (2019) dan Love, Lies, and Indomee (2019). Pada 2017, ia mendapatkan hibah dari Komite Buku Nasional untuk melakukan residensi penulis di London. Pada 2018, ia menerima hibah dari Robert Bosch Stiftung & Literarisches Colloquium Berlin Crossing Borders yang ia gunakan untuk melakukan penelitian dan menulis novel ini.
*
Gula, Gula, Gula merupakan sekuel dari novel Bukan Perjaka dan terjemahannya Not A Virgin (Monsoon Book, 2019). Meski begitu Gula, Gula, Gula tetap bisa berdiri sebagai novel tersendiri. Sekuel untuk kisah selanjutnya sedang dipikirkan Nuril.