Description
Satu-satunya kumpulan cerpen dari Presiden Penyair Indonesia.
***
Jauh hari sebelum Sutardji Calzoum Bachri kukuh dengan kredo puitiknya, ia terlebih dulu sudah menulis cerpen dan mempublikasikannya. Cerpen-cerpen Sutardji telah muncul secara produktif sejak 1960-an. Beberapa cerpen itu terpublikasikan di Aktuil dan Mahasiswa Indonesia Edisi Djabar, selain kemudian juga di Horison, Pelita, dan Kompas. Sayang sekali, Tardji bukan seorang dokumentator. Ia tidak memiliki arsip cerpen-cerpennya sendiri. Bahkan, ia sering lupa kapan dan di mana karyanya pernah terbit.
***
“Bagi saya, menulis cerpen adalah upaya menenteramkan imajinasi, menulis puisi membiarkan imajinasi merambah liar. Kalimat, irama, denyut, pengulangan kata-kata selalu diarahkan agar mengalirkan dan menenteramkan imajinasi …. Usia sekitar 25 sampai 30 tahun adalah masa yang paling produktif dalam menulis cerpen. Jika kemudian menyusut, itu bukan karena kekurangan gairah, tetapi terutama karena alasan teknis saja. Mengetik bagi saya adalah suatu aktivitas yang tidak menarik, sering banyak salah ketik. Belum ada komputer, sering menggunakan tip-ex adalah pekerjaan yang menyebalkan ….” – Sutardji Calzoum Bachri
***
Perancang sampul: Sabina Kencana Arimanintan
Jumlah halaman: 209
Tahun terbit: 2020